Kekalahan RRQ Hoshi di Grand Final MPL ID S15 dari ONIC menyisakan catatan penting. Meski tampil solid sepanjang musim, Sang Raja harus kembali mengakui keunggulan lawan di partai puncak. Kegagalan ini memicu pertanyaan: apa yang sebenarnya menjadi masalah bagi RRQ Hoshi? Caster MPL, Ryan "KB" Batistuta, memberikan pandangan tajamnya.
Dalam sebuah podcast, KB tanpa ragu melabeli performa RRQ Hoshi dengan satu kata: "Lokal!". Menurutnya, ini adalah sebuah kritik jujur yang harus menjadi perhatian serius bagi tim.
Gameplay RRQ Masih di Level Domestik
KB menjelaskan bahwa sebutan "lokal" merujuk pada gaya bermain RRQ Hoshi yang dinilai belum siap untuk panggung dunia. Meskipun mereka memiliki playstyle unik dengan Tank Jungle yang kuat, strategi ini dianggap masih bisa dieksploitasi lebih jauh lagi.
"Kenapa saya bilang lokal? Gameplay-nya masih lokal banget," tegas KB. Ia memperingatkan, jika RRQ membawa permainan yang sama ke turnamen internasional, mereka berisiko tinggi untuk terbantai oleh tim-tim luar.
Peringatan Jelang Panggung Riyadh
Kritik ini menjadi semakin relevan mengingat RRQ Hoshi akan berlaga di MSC 2025 Esports World Cup di Riyadh. KB menekankan bahwa mencari lawan scrim di sana akan sangat sulit, sehingga tim harus datang dengan persiapan matang dan peningkatan signifikan.
Ini bukanlah kali pertama KB menyuarakan keprihatinannya. Sebelumnya, ia sudah pernah mengingatkan bahwa pekerjaan rumah terbesar RRQ ada dua: performa di Grand Final dan di turnamen internasional.
Meski begitu, KB sejalan dengan CEO RRQ, Riki "Qeon" Suliawan. Keduanya sepakat bahwa kekalahan di MPL ini sebaiknya dijadikan pelajaran. Label "lokal" bukanlah hinaan, melainkan motivasi untuk membuktikan diri di panggung yang sesungguhnya: Riyadh.
Nantikan informasi-informasi menarik lainnya dan jangan lupa untuk ikuti Instagram Store Diamond ya. Kamu juga bisa dapatkan voucher game untuk Mobile Legends dengan harga menarik hanya di Top-up Store Diamond.
